
Astronom Choi menerima papan nama para pangeran untuk
dimasukkan dalam guci . Eun memohon Choi agar tidak disertakan dalam hal ini .
Wook tersenyum geli mengatakan bahwa hidup itu tidak mudah .
EPISODE 8 RECAP
Sinopsis: Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo: Episode 08 - Part 2
EPISODE 8 RECAP
Sinopsis: Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo: Episode 08 - Part 2
Wook mengambil alih papan nama Eun dan memasukkannya ke guci
. Jung membenarkan Wook bahwa kondisi Negara sedang darurat dan para pangeran
harus memberikan kontribusi .
Eun menghampiri Jung : “ Kamu tidak tahu yang namanya ritual
hujan yah ? Jika memang hujan turun tidak masalah . Lantas kalau hujan tidak
turun ? “
Yoo menakuti2 yang lain : “ Maka kamu akan mati. Sebelum Negara
ini berdiri , rakyat membunuh raja mereka sendiri , dan darah para raja sebagai
bagian dari meminta hujan. ”
Eun yang pengecut meratap memohon Choi untuk menarik papan
namanya. Choi tersenyum menenangkan Eun bahwa tidak ada seorangpun yang akan
membunuhnya.
Tapi perkataan Yo telah membuat para pangeran khawatir.
Pangeran 9 Won khawatir rakyat akan marah dan Istana tidak akan bisa bertahan .
Hanya Wang So yang terlihat tenang dan berkata : “ Hujan
tidak akan turun karena ritual itu . Kamu harus melakukannya sampai hujan turun
. Seseorang tidak bisa menggerakkan Langit . Maka kita yang harus membuatnya
terlihat seperti itu . “
Dengan percaya diri Wang So bangkit , menyerahkan papan nama
kepada Astronom Choi , seraya menyebutkan bahwa dia lahir di tahun ayam .
***
Raja Taejoo dalam lanjujan ritual hujan memohon pada Langit
: “Aku telah lancing untuk datang mengajukan permohonan pada dewata Langit dan
Bumi , juga para Leluhur. Aku sungguh tidak bernilai . Kesalahanku telah
menimbulkan bencana berkepanjangan. Tetapi apakah rakyat sedemikian bersalah
hingga layak menerima bencana ? Agar para dewata mendengar tangisan Negara ini .
Aku dengan kesungguhan hati menawarkan suatu pengorbanan . Aku berharap para
dewata mengijinkan aku untuk memilih seseorang yang bisa mewakiliku dengan baik
dalam ritual ini.”
Astronom Choi menyerahkan guci berisi nama2 pangeran . Dan
Raja Taejoo mengambil undi , menyebutkan Wang So yang terpilih memimpin ritual
. Raja menegaskan bahwa ini adalah Kehendak Langit . Wang So terperanjat dan
tidak ada pilihan lain selain menerima keputusan ayahnya.
Dan Wang So akhirnya memilih berdiri seorang diri mematung
dihadapan kuil . Astronom Choi muncul menegur bahwa Wang So harus bergegas
mempersiapkan acara ritual. Wang So : “
Apa masuk akal jika aku yang terpilih ?”
Choi menenangkan bahwa Langit yang telah memilih Wang So ,
dan tidak perlu khawatir lagi karenanya.
***
Acara ritual dilanjutkan , dan kini para pangeran hadir
dengan pakaian serba putih . Sementara itu Wang So dari luar istana duduk di
tandu didampingi Astronom Choi . Disepanjang jalan para rakyat turut memohon
agar hujan turun .
Namun sikap rakyat berubah drastic menyadari Wang So ,
dengan reputasi buruk , berpenampilan menyeramkan , yang memimpin acara ritual
. Rakyat menganggap figure Wang So tidak akan sanggup memimpin ritual .
Begitu Wang So turun dari tandu dan mulai melangkah , rakyat
mulai murka dan melempari Wang So . Maka Wang So melangkah dengan penuh tidak
percaya diri , ditambah menerima lemparan berbagai benda dari rakyat yang marah
.
Wang So dengan hati hancur melanjutkan langkahnya menuju
Istana dimana raja , ratu dan para pangeran menyaksikan kemarahan rakyat
terhadap Wang Soo didepan istana. Sungguh besar penghinaan yang harus diderita
Wang So . Ratu memandang puteranya dengan tatapan menghina . Raja sendiri
terpaksa harus menutup mata agar tidak melihat hal yang mengenaskan ini .
Haesoo yang berdiri diantara barisan court lady sangat
mengkhawatirkan Wang So.
Wang So menjatuhkan guci ritual dengan tubuh gemetar ,
langkah gontai dan meninggalkan acara. Baek Ah terlihat khawatir hendak
menyusul sebelum dicegah Wook .
***
Wang So kembali kediaman Astronom Choi , dengan gusar
membanting jubah putihnya yang kotor karena timpukan rakyat.
***
Ratu Sinmyeongsunseong berunding dengan Yo membahas situasi
Istana. Ratu menyarankan Yo mengambil kesempatan emas yang telah mereka
nantikan selama ini .
Ratu menyarankan sekali lagi bahwa ini waktu yang tepat bagi
Yo untuk mengambil alih kekuasaan di Goryeo.
***
Haesoo dengan khawatir terus mencari dimana Wang So berada. Akhirnya
Haesoo menemukan Wang So sedang tertidur diatas perahu . Dalam usaha mendekati
perahu , Haesoo malah terjatuh , dan Wang So tiba2 bangun menyelamatkan Haesoo
dalam posisi sedemikian dekat hingga Haesoo risih .
Haesoo bangkit dan bertanya kenapa So bersembunyi disini
padahal semua orang sedang khawatir . Wang So bersikap santai tidak mau
diganggu oleh apapun. Haesoo membujuk So agar tidak mengambil hati atas insiden
ritual sebelumnya.
Wang So bertanya : “ Apa kamu tahu alasan kamu terlahir
didunia ini ? Berapa lama kamu harus hidup didunia seperti ini ? Pernahkah kamu
mencoba mencari tahu ?”
Haesoo : “Aku telah mencoba namun tidak mendapatkan jawaban
. Aku tidak terlahir seperti keinginan orang . Namun aku akan menentukan
bagaimana cara aku hidup. Aku hanya tidak ingin sebuah kehidupan dimana aku
dikendalikan oleh orang lain. Itulah yang aku putuskan . Memang tidak ada yang
mudah dalam hidup ini , kamu mungkin belum sadar , bahwa setiap orang mengalami
masa sulitnya. ”
Wang Yo : “ Kamu masih muda , jadi kamu pura2 tahu apapun tentang dunia ini. Dan itu sangat mengganggu .”
***
Malam hari , Haesoo masih belum bisa tidur karena pertanyaan
berat Wang So tentang makna seseorang hadir didunia ini . Haesoo mengeluh sulit tidur karena memikirkan
hal ini .
Haesoo bertekad untuk menolong Wang So sekali lagi
***
Astronom Choi mengungkap kekhawatirannya pada So , bahwa
Pangeran Mahkota belum juga kembali ke Istana . Wang So tidak antusias dan
meminta Choi untuk bersabar. Choi menjelaskan bahwa rakyat tidak punya cukup
kesabaran dalam bencana .
Choi bertekad mencari keberadaan Pangeran Mahkota , dan
meminta Wang So untuk melakukan apapun untuk menenangkan rakyat.
Wang So menolak karena merasa sudah cukup melalui pengalaman
pahit berjalan dihadapan rakyat.
Choi berpendapat , bahwa Wang So tidak punya masalah dalam
skill membunuh , namun menjadi lemah karena masalah sepele . Menurut Choi ,
Wang So terus saja terganggu oleh luka
cacat di wajah , dan tidak akan menjadi sumber kekuatan bagi Pangeran Mahkota jika
terus bersikap seperti itu , juga akan sulit mengatasi masalah Wang So dengan
ibunya .
Wang So gusar menuding Choi telah sengaja membuatnya
mendapat penghinaan dalam ritual hujan. So : “ Kamu pikir aku akan mengatasi
hal itu jika kamu menempatkan aku dalam situasi terburuk ?”
Choi mendadak serius : “ Kamu tahu toh , kamu perlu rasa
percaya diri . Dengan cara itu batu2 yang dilempar kepadamu akan berkurang
jumlahnya.”
Wang So gusar : “Memangnya kamu pernah mengalami bagaimana
dilempar batu , dan menyebutnya sebagai Kehendak Langit ? Kamu pikir aku kurang
kecerdasan karena aku punya cacat di wajah ? Selagi saudara2ku diperlakukan
seperti pangeran , aku diperlakukan seakan anak penjagal . Dan kini aku dipilih
memimpin ritual , kecuali kamu memang butuh seorang budak untuk duduk di tandu
hingga hujan datang ? Tidak mungkin aku bisa terpilih dari semuanya ”
Choi :” Jika hujan memang datang karena “budak” seperti
argumenmu , maka budak itu akan menjadi seperti seorang raja. Memangnya bagaimana Kehendak Langit ? Kamu
harus berdiri tegak dihadapan semua orang . Dan demikian pula Pangeran Mahkota
duduk di tahta . Aku tidak memaksamu melakukan hal ini . Aku mengerti bahwa
kamu hanya sanggup sampai di tahap ini saja .“
Choi berlalu pergi mencari Pangeran Mahkota.
Wang So berpikir sebentar lalu mengeraskan tekad , mengambil
jubah ritual serba putih . Pada saat itu Haesoo muncul mengklaim punya solusi
untuk mengatasi masalah cacat wajah .
***
Haesoo mulai merawat wajah Wang So , membuka kedoknya
perlahan dan tanpa ragu menatap wajah Wang So yang tabu selama ini untuk
dilihat , bahkan menyentuh daerah cacat itu . Haesoo menyebut cacat wajah So
tidak terlalu besar hingga harus membuat So tenggelam dalam kehidupan kelam
seperti ini .
Wang So bertanya apa Haesoo benar2 bisa dipercaya ? . Wang
So dengan jujur mengakui dirinya masih meragukan Haesoo .
Haesoo berucap : “ Jika anda mempercayaiku lebih dulu , aku
tidak akan berubah duluan . Aku bisa menjanjikan hal itu.”
Wang So tersenyum : “Lakukan apapun yang kamu mau . Kini aku
menjadi milikmu.”
Haesoo mulai merias wajah Wang So dengan seksama . Dengan
jarak wajah sedemikian dekat , Wang So menjadi gugup .
***
Dihalaman Istana , Raja Taejoo khawatir karena Pangeran
Mahkota belum juga kembali ke Istana. Astronom Choi menenangkan rajanya .
Sementara itu para pejabat tinggi , termasuk Jendral
Park menerka bahwa Pangeran Mahkota
mengalami kecelakaan dalam perjalanan , dan seharusnya pihak Istana mengirimkan
pasukan bantuan. Astronom Choi berkilah
kalau bintang peruntungan Pangeran Mahkota belum jatuh , dan menegur agar para
pejabat berhenti mengatakan hal yang bisa membawa sial. Salah satu pejabat
merasa khawatir dengan kelangsungan ritual , menyarankan Pangeran 3 Yo untuk
mengambil alih .
***
Pangeran 3 Yo bersiap untuk menaiki tandu . Dan astronom
Choi berusaha mencegahnya. Wang Yo mengatakan apapun yang Choi lakukan , toh Pangeran
Mahkota belum kembali , dan melewatkan kesempatan ritual ini .
Pangeran Yo kembali bersiap menaiki tandu . Muncul Wang So
mencengkram tangan Yo , dan menegaskan kalau dia dan Pangeran Mahkota yang
punya hak menaiki tandu ini .
Wang Yo gusar dan menampar wajah adik kandungnya ini ,
hingga topeng kedok So terjatuh . Alhasil Wang Yo terperanjat melihat wajah
mulus adiknya ini . Wang Yo tidak berkutik ketika So menaiki tandu dengan
dukungan Choi yang mengatakan hal ini sudah Kehendak Langit.
Wang So kembali menjalani ritual serupa dengan sebelumnya ,
turun dari tandu dan berjalan ditengah barisan rakyat menuju Istana. Kali ini
rakyat terperanjat melihat wajah Wang So yang berubah mulus tanpa cacat .
Mereka menganggap hal ini pertanda Langit , seakan legitimasi yang kuat bagi
seorang pangeran yang terpilih . Rakyat kali ini percaya Wang So bisa
mewujudkan keinginan mereka. Perubahan 180 derajat terjadi ketika rakyat ikut
bersujud memberikan dukungan bagi Wang So .
Wang So secara perlahan tetapi pasti melangkah dalam ritual
ini memasuki Istana . Raja , Ratu dan para pangeran sedang berharap2 cemas.
Wook memperhatikan Haesoo datang terlambat memasuki barisan court lady .
Pada saat Wang So menampakkan diri , semua terperanjat
melihat dukungan rakyat yang menggebu2 , dan terlebih wajah So kali ini mulus
tanpa cacat.
Wook memandang Haesoo dari kejauhan , seakan tahu bahwa
Haesoo yang telah membantu Wang Yo .
Tidak bisa dilukiskan wajah Ratu melihat perubahan wujud
anak yang sangat dibencinya. Ratu jelas khawatir dengan perubahan situasi yang
sangat tidak menguntungkan Wang Yo ini.
Wang So terus melangkah dengan penuh percaya diri menuju
altar , menyerahkan guci ritual pada Choi dan berbalik memandang Haesoo dan
tersenyum .
Haesoo membalas senyuman , namun mendadak mendapat
penglihatan yang mengerikan . Bahwa Wang
So akan menjadi Raja Gwangso yang punya reputasi berdarah . Haesoo dilanda
kecemasan akan masa depan Goryeo .
Pertanda Langit seakan muncul dengan turunnya hujan . Setiap
orang menyikapi hal ini secara berbeda .
Hampir semua senang , terutama Astronom Choi tentu yang
paling senang karena rencananya berjalan dengan baik .
Kubu Wang Yo bersama ibu Ratu jelas kecewa.
Haesoo yang merasa khawatir akan visi masa depan Raja 4
Goryeo Gwang Jo .
Dan memang tatapan Wang So kali ini sangat berbeda dari
sebelumnya , selain lebih percaya diri , wajahnya semakin keras seakan
menandakan ambisi terpendam dalam dirinya.
***
0 comments:
Post a Comment