
Minho akhirnya berinisiatif menawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di tempat tinggalnya. Jihyun diluar dugaan meladeni tawarannya dan bertanya balik mengenai berapa besar gajinya .
Minho menjelaskan bahwa Jihyun bisa berkerja di apartemennya mulai jam 11 pagi hingga masih dibutuhkan setiap saat. Tentu saja Minho terheran melihat Jihyun begitu mudah menerima tawarannya mengingat selama ini Jihyun membencinya.
Jihyun semakin lama semakin matang dalam menghadapi situasi. Kali ini Jihyun beralasan menerima pekerjaan karena membutuhkan uang dan tidak melihat siapa yang memberikan pekerjaan . (just business not personal) .
Minho pun bergegas menuliskan alamat pada secarik kertas dan berpesan agar Jihyun menemuinya jam 11 pagi. Jihyun balik bertanya apakah Minho tidak berkerja pada jam itu ? Minho beralasan bahwa di hari pertama Jihyun berkerja , dia tidak bisa mempercayai orang asing dirumahnya begitu saja.
Jihyun pun merasa tuntas dan berlalu dengan ekspresi muka yang dingin sambil membuang kertas berisikan alamat yang baru saja diterima dari Minho. Minho hendak berteriak menegur Jihyun. Jihyun segera menjawab alamat Minho dengan tepat (artinya Jihyun sudah mengingatnya tetapi disatu sisi membuang kertas itu sama dengan melecehkan Minho secara tidak langsung).
Jihyun pun kali ini sudah bukan gadis polos seperti dulu. Jihyun sengaja menerima tawaran itu dengan tujuan memata-matai Minho , dan mendapatkan gaji sekaligus , sekali menembak mendapat dua burung.
Di sisi lain , Minho pun meremehkan Jihyun dalam hati , bahwa sampai kapan Jihyun akan menatap dia dengan penuh kebencian.
***
Asisten Oh memberikan secangkir kopi untuk Han Kang seraya mengingatkan bahwa Jihyun benar-benar tidak akan kembali lagi. Han Kang merasa sindiran asistennya itu terlalu berlebihan dan merasa dirinya tidak perlu menyesali keputusannya memecat Jihyun. Melihat sikap majikannya , Asisten Oh pura-pura bersyukur ternyata Han Kang tidak terpengaruh.
Pembicaraan berganti mengenai proyek arsitektur. Asisten Oh melaporkan bahwa tadi ada seorang pria yang melihat café ini dan ingin agar Han Kang merancang bangunan untuknya. Asisten Oh melaporkan juga bahwa dia mengaku telah mengatakan pada pria itu bahwa Han Kang sedang tidak sibuk.
Asisten Oh rupanya cemas karena Han Kang telah menolak proyek besar dari Minho dan perusahaan keluarga Jihyun. Kecemasan ini bukannya tidak beralasan . Posisi Han Kang dan juga talentanya terlalu mengandalkan usaha café dari menjual wine dan pasta saja. Pada saat itu ponsel Han Kang pun berdering.
***
Jihyun terus melanjutkan usahanya untuk mengumpulkan air mata yang tulus dari temannya yang lain. Pada saat berusaha mengatur temu janji melalui ponselnya , Jihyun mendapatkan jawaban yang tidak mengenakkan. Teman Jihyun merasa sedang sibuk untuk bertemu.
Merasa mendapat penolakan , Jihyun tanpa sadar berbicara sendiri dengan keras karena temannya mungkin hanya mengunjungi dia jika sudah keburu mati. Kekesalan Jihyun ini mengagetkan seantero café.
Setelah mengontrol emosi , Jihyun mulai sadar sedang lapar. Jihyun teringat pesan dokter untuk menjaga pola makan karena baru saja mengalami sakit. Jihyun akhirnya memesan bubur daging.
Jihyun kemudian kembali kerumah dan arwahnya keluar dari tubuh Yikyung. Rupanya Jihyun mengkhawatirkan kondisi fisik Yikyung dengan beristirahat agar lekas sembuh.
***
Han Kang mengadakan temu janji dengan pria yang dimaksud oleh Asisten Oh sebelumnya. Han Kang menemani pria tersebut untuk melihat lokasi proyek yang dimaksud.
Pria itu mengaku kalau atasannya tidak setuju dengan rancangan awal karena itu pihaknya menginginkan rancangan baru. Pria ini juga mengurai bahwa proyek ini meliputi kawasan perkantoran , café , galeri di lantai dasar dan lantai berikutnya akan disewakan kepada pihak lain.
Han Kang rupanya arsitek yang idealis. Dia menolak merancang bangunan mall sekalipun pria itu menawarkan bayaran ganda. Terlebih lagi Han Kang merasa bangunan yang akan dibangun itu kelak akan menghalangi sinar matahari bagi rumah-rumah kecil disekitarnya. Han Kang terus memperlihatkan sikap enggan sampai pria tersebut menawarkan bayaran tiga kali lipat. Han Kang kehilangan kesabaran dan meminta pria itu jangan menghubunginya lagi kemudian beranjak pergi untuk meninggalkan pria itu.
Sementara itu Yikyung terbangun dari tidurnya dan panik melihat waktu. Arwah Jihyun hanya bisa menatapnya dengan bingung. Yikyung kemudian berlari keluar untuk menghubungi bossnya . Pada saat itu Han Kang yang baru saja bertemu dengan calon klien-nya yang batal ada di tempat yang tidak jauh dari lokasi Yikyung tinggal. Han Kang melihat Yikyung (yang asli tanpa arwah Jihyun memasuki tubuhnya) sedang berlari . Han Kang ingin memanggil karena penasaran tetapi akhirnya mengurungkan . (Mungkin tak enak hati karena baru saja Han Kang memecat Jihyun.)
Yikyung ternyata sedang tergesa-gesa menghubungi bossnya dan mencoba meminta maaf karena sudah tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan. Tak lama Yikyung malah kembali kerumah (pertanda dia sudah tidak lagi berkerja karena dipecat karena masalah absensi).
Jihyun terperanjat melihat Yikyung tidak berkerja dan malah kembali kerumah. Jihyun barangkali menduga bahwa Yikyung masih sakit atau dipecat ?
Sang Penjadwal secara gaib tiba-tiba menampakkan diri dan membenarkan dugaan Jihyun bahwa Yikyung telah dipecat. Jihyun tidak percaya bahwa Yikyung dipecat hanya karena masalah tidak hadir sehari saja.
Jihyun merasa panik karena harus kerumah Minho untuk hari pertama berkerja. Sang Penjadwal malah menegur Jihyun yang menjadi penyebab Yikyung dipecat.
Jihyun bersikeras bahwa toh dia diijinkan untuk meminjam tubuh Yikyung dalam 14 jam sehari. Sang Penjadwal jadi mengeluh tidak tahan dengan sifat manusia yang tidak tahu malu dan tidak menghargai sesama. Sang Penjadwal mengingatkan bahwa arwah Jihyun hanya meminjam tubuh Yikyung , dan Yikyung sekali wanita tetaplah wanita yang punya keterbatasan . Sang Penjadwal terus nyerocos bahwa Jihyun harus menyesuaikan dengan jadwal Yikyung , dan kehidupann pemilik tubuh itu jauh lebih penting dari 49 hari perjalanan arwah Jihyun kelak.
38 Hari , 3 Jam , 29 Menit
Jihyun merasa frustasi karena tidak tahu harus melakukan apa karena Yikyung belum juga tidur sedangkan Jihyun ada janji ke tempat Minho untuk hari pertama berkerja. (Kang Minho tentu saja sedang menunggu Jihyun).

Sang Penjadwal muncul untuk menceritakan bahwa karena kesalahan Jihyun maka Yi Kyung menjadi sakit sehingga . dipecat . Arwah Jihyun memang diijinkan untuk meminjam tubuh Yikyung asal tidak mengganggu Yikyung sebagai pemilik tubuh. Sang Penjadwal memperingatkan bahwa Jihyun harus menyesuaikan dengan kehidupan manusia , bukan sebaliknya.
Dengan kondisi tubuh Yikyung yang tidak sehat dan kepayahan seperti itu maka Jihyun tidak akan dapat memperkirakan kapan Yikyung akan tertidur. Sang Penjadwal memperingatkan Jihyun untuk tetap berada didekat Yikyung agar tidak sampai kehilangan kesempatan untuk memasuki tubuh Yikyung .
Sementara itu Minho menunggu di apartemen dan mulai jengkel karena Jihyun tidak kunjung datang . Minho akhirnya berangkat kekantor untuk berkerja. Setibanya di kantor , Minho tanpa sengaja berada dalam satu lift dengan Injung.

Injung mengajak Minho makan siang bersama tetapi Minho menolak dengan alasan kantor. Minho kembali menolak saat Injung merasa CCTV dalam lift tidak bisa mendengar pembicaraan mereka.
(Ternyata dahulu , Minho pernah menyelamatkan Injung. Ketika itu Injung diculik dan dibawa lari oleh penjahat dengan mobil. Minho melihat kejadian itu memutuskan untuk menolong dan mengejar mobil itu dengan berlari saja. Minho cukup cerdik untuk mengambil jalan pintas dan berhasil mengalahkan para penjahat itu.
Injung berhasil diselamatkan tetapi merasa curiga pada pria penolongnya ini. Minho meyakinkan Injung bahwa dirinya bukan bagian dari klompotan penjahat. Minho kemudian merawat luka memar Injung di taman terdekat dan memberikan sapu tangan kepada Injung. Injung yang merasa berhutang budi merasa perlu untuk mengetahui nomer kontak Minho. Keduanya pun lantas bertukar nomer ponsel masing-masing. )
Sampai saat ini Injung masih menyimpan sapu tangan pemberian Minho. Minho kemudian menghibur Injung agar bersabar karena kontrak proyek akan selesai sekitar empat hari mendatang. Injung tahu apa yang dimaksud Minho dan menangis terharu.
***

Minho ketika itu sudah sampai di halaman parkir cafe. Minho sendiri jadi heran kenapa dirinya bisa datang mengunjungi Han Kang ? Untuk memastikan apa ?(Jangan-jangan Minho memang jatuh cinta pada Jihyun versi Yikyung dan menganggap Han Kang sebagai rival sehingga berusaha memancing informasi. )
***
Jihyun mencoba meresapi perkataan Sang Penjadwal mengenai apa
jadinya kalau Yikyung terbangun diluar rumah ? Saat yang ditunggu-tunggu
akhirnya tiba . Yikyung tertidur dan arwah Jihyun segera memasuki
tubuhnya .
Pada saat sudah keluar rumah , Jihyun tampak terganggu dengan
perkataan Sang Penjadwal sebelumnya. Jihyun yang baru pergi sekian meter
akhirnya kembali masuk kerumah.
Jihyun memandang cermin menatap tubuh dan paras Yikyung yang sedang
dipinjamnya. Jihyun menyadari kecantikan alami Yikyung yang masih
terlihat walaupun Yikyung jelas-jelas membiarkan tubuhnya tidak terawat
selama lima tahun. Jihyun merasa sayang bahwa nasib wanita secantik
Yikyung menjadi muram seperti itu.
Jihyun tiba-tiba teringat percakapan Yikyung dengan Dokter Noh.
Jihyun jadi penasaran dan berusaha mencari tahu dengan memeriksa
barang-barang Yikyung dirumah. Jihyun mulai membongkar kardus untuk
mencari sesuatu.

Tanpa dinyana , Jihyun tiba-tiba terjatuh. Rupanya benar yang
dikatakan Sang Penjadwal bahwa Yikyung bisa saja terbangun pada saat
arwah Jihyun memasukinya. Betapapun Jihyun berusaha bertahan akhirnya
dia terpental dari tubuh Yikyung.
Jihyun menjadi cemas kalau kalau Yikyung akan curiga. Yikyung
sedang mengumpulkan kesadaran . Dia menyadari hal yang aneh bahwa dia
terbangun dalam posisi duduk dilantai. Yikyung makin merasa aneh ketika
melihat barang-barangnya tampak seperti ada yang membongkarnya.
(Pada saat itu Dokter Noh sedang berjalan mendekati rumah Yikyung)
Yikyung mulai menyadari sesuatu yang aneh mulai dari kaki yang
tiba-tiba terluka hingga ibu kost yang seperti merasa pernah bertemu ,
padahal Yikyung merasa sedang tidur. Yikyung menjadi liar dan rasa muak
akan hidup sampai kepuncak. Tergoda sudah untuk mencoba bunuh diri untuk
mengakhiri semuanya.

Yikyung mengambil kabel untuk alat menggantung diri di plafon
rumah. Arwah Jihyun jadi panik ketika menyadari Yikyung akan bunuh diri.
Jihyun mencoba menghubungi Sang Penjadwal tetapi Sang Penjadwalpun
tidak bisa berbuat apa-apa kalau Yikyung sendiri yang memutuskan bunuh
diri.

Perasaan Jihyun bercampur aduk antara kasihan dan cemas pada
Yikyung sekaligus cemas akan peluangnya untuk hidup kembali akan
berakhir kalau Yikyung benar-benar bunuh diri. Jihyun berusaha membujuk
dan berseru pada Yikyung agar menghentikan aksinya. Apa daya Jihyun
hanya roh yang tidak bisa didengar dan dilihat oleh Yikyung.
Disaat genting ini Dokter Noh menggedor pintu dari luar. Seperti
mendapat firasat kuat , Dokter Noh menggedor pintu sambil mengancam akan
mendobrak. Yikyung mau tak mau menunda aksinya dan menemui Dokter Noh
diluar.

Dokter Noh mengaku cemas karena tidak melihat Yikyung ditempat
kerjanya. Yikyung seperti biasa menyambut dingin tamu sok kenal sok
dekat ini. Dokter Noh menjulurkan bunga mawar kering pada Yikyung karena
yakin bunga itu penting bagi Yikyung.
Yikyung mulai melumer sikapnya dan mencoba memulai komunikasi.
Dokter Noh menjulurkan kartu nama dan meminta Yikyung menghubunginya
jika perlu bantuan.
Dokter Noh pergi dan Yikyung pun kembali masuk kerumah. Didalam ,
arwah Jihyun masih meratap . Tetapi Jihyun bersyukur karena Yikyung
membatalkan aksi bunuh dirinya. Jihyun merasa Yikyung lebih beruntung
karena masih memiliki hidup dan tubuh ,masih bisa merasakan kehangatan ,
masih bisa berbicara kepada orang lain. Jihyun berharap agar Yikyung
dapat tabah dan bertahan melalui semua kesulitan dan dengan demikian
Jihyun bisa punya harapan hidup kembali.
Pada akhirnya dua wanita dari dua dimensi yang berbeda itu menangis.
EMPAT HARI BERLALU BEGITU SAJA.
Jihyun hanya bisa melalui hari dengan mondar-mandir di rumah yang
sempit itu. Arwah Jihyun dan Yikyung duduk berdampingan tanpa Yikyung
menyadari . Jihyun kemudian memohon pada Sang Penjadwal agar bisa
membuat Yikyung kembali berkerja . Jihyun merasa waktunya tinggal 34
hari lagi didunia ini.
Sang Penjawal tergugah . Dia kemudian menghubungi atasannya melalui
ponsel. Sang Penjadwal rupanya minta otorisasi untuk menjalankan
rencana agar tidak melanggar aturan didunia roh.
Sang Penjadwal menunggu diluar rumah sambil memeriksa data-data
gaib melalui ponsel khususnya. Tiba-tiba dia menumkan orang yang tepat
yang muncul dilayar ponsel untuk menjalankan rencananya .
Pria itu ternyata pemilik cafe yang berkerja seorang diri. Sang
Penjadwal datang menghampiri pria tersebut di cafenya dengan penampilan
semerawut dan berambut gondrong. Setelah memesan kopi , Sang Penjadwal
mulai mengobral rahasia pria tersebut .
Sang Penjadwal memberitahu bahwa dirinya merasakan energi jelek di
cafe milik pria tersebut. Lagipula tidak ada pegawai yang membantu pria
tersebut (one man show karena pelit menggaji karwayan). Pria pemilik
cafe itu mulai kesal dengan sikap dan gaya bicara Sang Penjadwal .
Tetapi Sang Penjadwal menyebut bahwa ibunda dari pria tersebut telah
meninggal tiga bulan lalu dan juga anjing milik pria itu , Sang
Penjadwal meramal bahwa berikutnya pria itu yang akan meninggal.

Si Pria pemilik cafe mulai ketakutan karena Sang Penjadwal bisa
menebak dengan jitu. Sang Penjadwal menerima kopi pesanan dan pura-pura
hendak pergi. Sang Penjadwal berbalik lagi seraya berkata pada pria itu
bahwa agar memperkerjakan seorang gadis yang usianya tidak lebih dari 30
tahun dan tidak gemuk , tidak banyak senyum agar pria itu bisa berumur
panjang.Sang Penjadwal kemudian pergi dari cafe itu dengan senyum puas.
Tentu saja yang dimaksud Sang Penjadwal adalah Yikyung . Kebetulan
Yikyung sudah kehabisan stok mie instant yang menjadi makanan
sehari-hari. Yikyung pergi keluar rumah untuk membeli stok makanan.
Seiring kaki Yikyung melangkah ada poster lowongan kerja yang secara
gaib mengikutinya dan menghilang jika Yikyung sudah melaluinya. Yikyung
yang tidak bergairah tidak memperhatikan poster tersebut.
Yikyung belanja mie instant di sebuah toko. Sang pemilik toko
terheran bagaimana mungkin gadis muda ini bisa bertahan hidup hanya
dengan menyantap mie instant. Walau demikian Yikyung akhirnya melihat
juga poster ajaib lowongan kerja yang terus mengikutinya.

Yikyung membawa poster itu dan menuju tempat yang dimaksud. Yikyung
menjulurkan poster lowongan kerja pada si pria pemilik cafe. Pria
tersebut tentu saja tidak melihat poster yang sedang dijulurkan karena
hanya Yikyung saja yang bisa melihatnya. Si pria walaupun terheran
tetapi melihat bahwa ciri-ciri pada diri Yikyung sangat cocok dengan apa
yang dinasehatkan oleh Sang Penjadwal yang menyaru sebagai pelanggan
urakan di cafenya.
Yikyung dengan mudah diterima berkerja di cafe itu dan langsung
diberikan training oleh si pria tersebut. Jihyun dan Sang Penjadwal
mengamati Yikyung dari luar cafe . Jihyun merasa sangat berterimakasih
pada Sang Penjadwal . Sang Penjadwal buru-buru mengingatkan bahwa jam
kerja Yikyung adalah dari jam 1-8 pagi dan selanjutnya adalah waktu yang
bisa digunakan oleh Jihyun. Jihyun yang jera kemudian berjanji akan
lebih berhati-hati.
Ada sesuatu yang masih mengganjal hati Jihyun. Jihyun meminta
tolong lagi agar Sang Penjadwal mencari informasi kenapa Yikyung bisa
menjalani hidup seperti itu. Sang Penjadwal tidak percaya dan mengomel
bahwa wanita semakin ditolong oleh pria maka akan semakin banyak meminta
pertolongan. Sang Penjadwal menolak permintaan Jihyun karena diluar
wewenangnya .
***
33 Hari , 4 Jam , 59 Menit
Jihyun (dalam wujud Yikyung) dan pergi ke apartemen Minho untuk
membahas masalah pekerjaan rumah tangga di tempat Minho. Minho kaget
bahwa bisa-bisanya Jihyun datang lima hari terlambat dari kesepakatan
mereka. Minho mencurigai bahwa Jihyun sedang mempermainkannya.
Jihyun menyodorkan segudang alasan sambil bertanya apakah Minho
masih membutuhkan orang , karena jika tidak Jihyun akan mencari
pekerjaan lain. Minho walaupun jengkel akhirnya mengajak Jihyun masuk
apartemennya.

Jihyun melihat interior ruangan dan memperkirakan bahwa apartemen
Minho tidak terlalu besar sehingga tidak perlu datang setiap hari untuk
membersihkan.
Minho minta kartu identitas dan Jihyun ternyata tidak membawanya.
Minho tentunya ragu mempercayakan apartemennya untuk ditinggal bersama
Jihyun yang tidak punya identitas jelas. Jihyun dengan sinis balik
bertanya apakah ada banyak barang yang bisa dicuri dari apartemen Minho.
Jihyun menawarkan apa dirinya perlu pulang dan kembali dengan kartu
identitas. Minho akhirnya pasrah tetapi meminta nomer ponsel agar dapat
mudah berkomunikasi.
Ketika Jihyun hendak membahas mengenai aturan main pekerjaan ,
Minho hendak bergegas pergi dan berkata mungkin baru bisa pulang pukul
11 malam. Jihyun tentu saja keberatan membuang waktunya seorang diri di
apartemen itu . Minho akhirnya berkata bahwa dirinya mungkin bisa pulang
lebih awal dan akan memutuskan menerima Jihyun atau tidak dari hasil
pekerjaan awal pada hari itu.
Selepas kepergian Minho , Jihyun mulai mencari dokumen penting
milik Minho. Sejauh mata memandang Jihyun belum berhasil mencari apa
yang dimaksud.
***
Seowoo mengajak Injung untuk mengunjungi Jihyun dirumah sakit.
Injung mengaku sedang tidak bisa karena ada acara lain. Seowoo jadi
curiga kalau Injung sudah punya kekasih. Terlebih lagi belakangan ini
Injung tampak sering galau dan melamun seperti memikirkan sesuatu yang
serius. Injung menolak bercerita tentang orang yang dimaksud Seowoo.
Injung terus menolak ajakan Seo Woo untuk menjenguk ke rumah sakit.
Seowoo merasa Injung mulai berubah . Injung jadi kesal dan berkata
bahwa Jihyun bukan segalanya dalam hidup mereka. Injung mencecar apakah
karena bersedih lantas mereka tidak bisa menikmati film , makanan enak
ataupun kencan?
***
Jihyun (dalam wujud Yikyung) menemukan beberapa arsip foto di
apartemen Minho. Dari keterangan tanggal itu Jihyun mengetahui bahwa
hubungan gelap Injung dan Minho ternyata sudah lima tahun , bahkan
sebelum Minho pergi kuliah ke USA. Jihyun semakin yakin telah dihianati
oleh dua orang terdekatnya itu. Jihyun akhirnya mencoba keluar dari
apartemen itu dengan memasukkan kode password. Ternyata Minho masih
menggunakan tanggal lahir Jihyun .
Setelah berhasil keluar , Jihyun mengunjungi cafe Heaven . Pada
saat itu Asisten Oh sedang memaksa Han kang untuk berolahraga. Han Kang
saat itu kesal karena Asisten Oh memperlakukan dirinya seperti anak
kecil. Jihyun menampakkan diri didepan mereka.
Jihyun mengaku mengunjungi cafe Heaven sama seperti pulang ke
kampung halaman. Han Kang menegur kenapa Jihyun datang kembali padahal
baru saja beberapa hari dipecat. Jihyun mengaku datang kesini sebagai
pelanggan , bukan karyawan atau mantan karyawan. Jihyun hendak menikmati
pasta sebagai pelanggan. Asisten Oh mencandai Han Kang agar minta maaf
kepada “pelanggan”.
Istri Asisten Oh sangat bersimpati pada Jihyun. Dia menemani Jihyun
makan sambil berbincang dengan akrab dan perhatian. Sang Istri merasa
Jihyun tampak lelah. Jihyun mengaku pekerjaan barunya itu tidak
melelahkan dan hanya mengurusi satu orang , tetapi biar bagaimanapun
Jihyun merasa lebih betah di cafe Heaven.
Usai makan Jihyun hendak pamit dan berjanji akan mengunjungi cafe
untuk setiap tiga hari. Han Kang sedang berada diruangan terbuka cafe .
Jihyun pamit sambil mengatakan sudah membayar makanan. Han Kang jadi
kesal karena sudah menyuruh Asisten Oh untuk tidak menerima bayaran
(alias makan gratis).
Deskripsi pekerjaan Jihyun yang tidak melelahkan , bebas dan hanya
melayani satu orang itu menjadi bahan pergunjingan bahwa jangan-jangan
Jihyun berkerja di klub malam. Mendengar kemungkinan itu Han Kang jadi
khawatir dan pergi menyusul Jihyun yang belum lama pergi.
Han Kang terus berlari tetapi Jihyun sudah tidak keliatan batang
hidungnya lagi. Han Kang terus berseru memanggil Jihyun tapi tidak
berhasil. Jihyun diam-diam mengamati Han Kang dari tempat sembunyi .
Jihyun merasa bersukur punya teman seperti Han Kang yang baik hati
walaupun yang dicemaskan adalah orang dalam wujud Yikyung , bukan wujud
Jihyun.
***
Injung terus mengajak Minho untuk kencan dinner bersama . Minho
kurang antusias dan menolak ajakan ini dengan berbagai alasan. (Ini
ciri-ciri pria yang sudah pudar rasa cintanya. )
Sementara itu Jihyun kembali lagi menyelinap masuk apartemen Minho
untuk berkerja. Jihyun hendak mempersiapkan masakan untuk Minho tetapi
kekurangan bahan. Pada saat itu Injung sedang menuju apartemen Minho
sambil membawa belanjaan.

Injung masuk ruang apartemen dan terperanjat seakan tak percaya
bahwa Jihyun bisa berada diruang apartemen Minho. Jihyun pun demikian.
Dua wanita berpostur tinggi dan cantik itu saling memandang untuk
sesaat.
0 comments:
Post a Comment